Apa Itu Client Server dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Client Server dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pernah kepikiran gak bagaimana sebuah aplikasi dan website bekerja? Di balik layar, terdapat jaringan client-server yang berkontribusi penting dalam mengirimkan data dan memberikan layanan yang kita butuhkan. Dari mulai streaming video, belanja online, transaksi perbankan, atau mengirim pesan chatting, hingga penyimpanan cloud, kita berinteraksi dengan jaringan network yang disebut client-server, yang berperan mengelola dan mengirimkan data kamu secara aman dan efisien. Pada artikel ini, mari eksplorasi tentang bagaimana interaksi antara client dan server yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat, sehingga menghadirkan berbagai aplikasi dan layanan yang kita nikmati seperti sekarang ini. 

Namun, sebelum jauh membahas seputar Client Server, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu sekilas tentang jaringan komputer atau network. Sederhananya, jaringan komputer atau network adalah kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara,  berupa media kabel (nirkabel) atau media tanpa kabel (wireless),  sehingga komputer yang saling terhubung bisa saling bertukar informasi ataupun data. 

Adapun berdasarkan pola operasinya, network terbagi menjadi dua jenis, yaitu client server dan peer to peer. Client server, yakni network yang terdiri dari satu atau lebih komputer yang berperan melayani komputer lain. Adapun komputer yang melayani disebut server, sedangkan komputer yang dilayani disebut client. Sementara Peer to peer, adalah network yang setiap komputernya bisa melayani atau dilayani pada saat yang bersamaan. Artinya, tidak ada yang bertindak sebagai server maupun client. Adapun network peer to peer, banyak diimplementasikan pada sambungan nirkabel LAN. Pada model LAN peer to peer, setiap komputer dapat berhubungan secara langsung tanpa bergantung pada server. Namun pada artikel ini, hanya akan membahas seputar client server dan fungsi nya pada jaringan web. 

Pada model client server, memungkinkan penyimpanan data atau file secara terpusat oleh server. Adapun keunggulan tipe network yang satu ini yakni keamanan dapat diatur semaksimal mungkin dari pusat server. Contohnya jaringan client server yakni web server, file server, dan sebagainya. 

“Client-server adalah sebuah model arsitektur yang memungkinkan aplikasi dan layanan terdistribusi di jaringan komputer.”

Jadi, client server ini bisa dibilang merupakan perangkat lunak atau software yang menghubungkan dua objek, yakni client dan server, yang saling berkomunikasi melalui jaringan komputer yang sama. Server akan menyediakan pengelolaan aplikasi, data, hingga keamanan data user atau pengguna atau juga client. Pada fungsi pertukaran web, client server berperan sebagai program web browser yang memberikan informasi kepada pengguna atau user di seluruh dunia. Hal ini serupa dengan akses email, data base dan sebagainya yang berkaitan dengan jaringan browser. 

Bagaimana Cara Kerja Client Server?

Adapun cara kerja jaringan client server yakni sebagai berikut:

• Client membuat permintaan ke server untuk mendapatkan layanan.
• Server menerima permintaan dari client.
• Server memproses permintaan tersebut dan memberikan hasilnya ke client.
• Client menerima hasil dari server.

Keuntungan Client Server

Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan jaringan client-server, di antaranya yakni sebagai berikut: 

1. Efisiensi pengolahan data

Pada model jaringan client-server, server dapat mengelola pengolahan data yang besar, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.

1. Keamanan

Server dapat memberikan layanan dan memproses data secara terpusat, sehingga memungkinkan pengaturan akses yang lebih ketat dan keamanan yang lebih baik.

1. Skalabilitas

Jaringan Client-server juga memungkinkan pengembangan dan penambahan fitur layanan yang lebih mudah, sehingga memudahkan perusahaan untuk berkembang.

1. Pemeliharaan

Jaringan client server dapat dipelihara dan dikelola dengan lebih mudah, karena semua layanan terpusat di server.

Contoh Client Server

Adapun beberapa contoh dari model jaringan client-server yakni:

• Web server

Web server dapat menerima permintaan dari client melalui browser web, kemudian mengirimkan informasi yang diminta dari server ke browser web.

• Database server

Sebuah database server dapat memproses permintaan dari client untuk mengakses atau mengubah data dalam database.

• Mail server

Sebuah mail server berfungsi untuk menerima, memproses, dan mengirimkan email dari dan ke client.

Fungsi Client

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Client adalah perangkat atau program yang meminta layanan dari server. Adapun beberapa fungsi client adalah:

• Membuat permintaan

Client bertanggung jawab untuk membuat permintaan kepada server. Permintaan tersebut dapat berupa permintaan informasi atau layanan yang disediakan oleh server.

• Menerima hasil

Setelah server memproses permintaan dari client, client akan menerima hasil yang diminta, seperti informasi atau layanan yang disediakan oleh server.

• Menampilkan informasi

Client bertanggung jawab untuk menampilkan hasil informasi yang diterima dari server kepada pengguna.

Fungsi Server

Server adalah perangkat atau program yang memberikan layanan kepada client. Beberapa fungsi server adalah:

• Memberikan layanan

Server bertanggung jawab untuk memberikan layanan kepada client yang memintanya. Layanan tersebut dapat berupa pengolahan data, penyimpanan data, atau layanan lainnya.

• Memproses data

Server juga bertanggung jawab untuk memproses data yang diminta oleh client. Proses ini dapat berupa pengolahan data atau penyimpanan data yang diperlukan oleh client.

• Menjaga keamanan

Server juga bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data yang disimpan dan diproses. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur akses yang lebih ketat dan memastikan data yang disimpan di server terlindungi dengan baik.

Fungsi Keseluruhan

Selain fungsi masing-masing komponen, client-server juga memiliki fungsi keseluruhan yang sangat penting. Beberapa di antaranya adalah:

• Mengoptimalkan kinerja jaringan

Dengan adanya client-server model, kinerja jaringan dapat dioptimalkan karena pemrosesan data terpusat pada server.

• Memudahkan pengembangan aplikasi

Model client-server memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih mudah dan cepat karena server dapat digunakan kembali untuk berbagai aplikasi.

• Meningkatkan keamanan

Client-server model dapat meningkatkan keamanan data karena server dapat memberikan kontrol akses yang lebih ketat terhadap data yang disimpan dan diproses.

Kelebihan model client-server dibandingkan dengan model peer-to-peer

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jaringan client server memiliki beberapa keunggulan dibandingkan model jaringan peer to peer, yakni di antaranya:

1. Kontrol akses yang lebih ketat terhadap data

Model jaringan client-server memungkinkan kontrol akses yang lebih ketat terhadap data yang disimpan dan diproses. Hal ini disebabkan oleh adanya server yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan memproses data, sehingga hanya pengguna yang memiliki hak akses tertentu yang dapat mengakses dan memanipulasi data tersebut.

1. Optimasi kinerja jaringan 

Pada jaringan client-server dapat mengoptimalkan kinerja jaringan karena pemrosesan data terpusat pada server. Dalam model ini, server bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan data, sehingga beban pemrosesan data tidak terbagi di antara semua pengguna dalam jaringan. Hal ini memungkinkan kinerja jaringan menjadi lebih stabil dan terukur.

1. Kemudahan pengembangan aplikasi

Model jaringan client-server memudahkan pengembangan aplikasi karena server dapat digunakan kembali untuk berbagai aplikasi. Hal ini mengurangi biaya pengembangan dan mempercepat waktu peluncuran aplikasi baru.

Kelemahan model client-server dibandingkan dengan model peer-to-peer

1. Risiko ketergantungan pada server

Model client-server memiliki risiko ketergantungan pada server karena jika server mengalami gangguan atau mati, maka layanan yang disediakan oleh server akan terganggu atau bahkan tidak dapat diakses. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi pengguna dan perusahaan.

1. Biaya infrastruktur yang lebih tinggi

Model client-server memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan model peer-to-peer. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan server yang handal dan mampu menangani pemrosesan data yang besar, serta kebutuhan akan jaringan yang cepat dan stabil untuk menghubungkan server dengan klien.

1. Kurang fleksibel

Model client-server kurang fleksibel karena klien hanya dapat mengakses data dan layanan yang disediakan oleh server. Hal ini membatasi kemampuan klien untuk melakukan pemrosesan data secara mandiri dan mengurangi fleksibilitas dalam pengembangan aplikasi.