10 Tren Desain Grafis 2025: AI, Retro-Futurisme, hingga AR
SEMUA KURSUS
BLOG

Para Desainer Grafis Jangan Ketinggalan Tren Ini Di 2025

Untuk para desainer, mengikuti tren terbaru itu penting banget supaya tetap relevan dan impactful. Di tahun 2025, kita bakal melihat gaya desain yang memadukan nostalgia, keberlanjutan, dan sentuhan futuristik. Yuk, simak tren desain grafis yang bakal booming tahun ini:

1. Kreativitas yang Dibantu AI

Dengan teknologi AI yang makin canggih, desainer sekarang bisa pakai AI untuk memperluas kreativitas mereka. AI bisa bantu bikin variasi desain, pola unik, bahkan mengotomatisasi tugas-tugas yang membosankan, jadi kamu bisa fokus ke hal yang lebih kompleks. Kalau kalian perhatikan saja beberapa platform social mulai menambahkan fitur AI, dimana mereka akan memberitahu konten kamu merupakan konten AI atau bukan.

Yang Bisa Kamu Harapkan:

  • Tipografi berbasis AI yang bisa menyesuaikan emosi atau tema.
  • Aset visual dinamis yang dibuat secara real-time untuk media interaktif.
  • Desain hybrid yang menggabungkan kecerdasan AI dengan kreativitas manusia. Jadi jangan takut dengan AI ya!

2. Retro-Futurisme

Gabungan nostalgia dan estetika futuristik bakal jadi tren. Desain ini terinspirasi dari era ’80-an dan ’90-an tapi diberi sentuhan modern, dengan kombinasi palet warna retro dan pola geometris yang bold.

Elemen Utama:

  • Gradien neon dan tekstur chrome.
  • Visual bergaya vaporwave dan synthwave.
  • Desain UI/UX bernuansa retro untuk aplikasi dan website.

 

 

3. Estetika Ramah Lingkungan

Karena keberlanjutan jadi prioritas global, desain grafis juga mencerminkan nilai-nilai ini. Desainer mulai pakai warna-warna natural, tekstur organik, dan elemen yang mempromosikan kesadaran lingkungan.

Ciri-Ciri Visual:

  • Bentuk-bentuk organik dan ilustrasi handmade.
  • Palet warna earthy seperti hijau sage, terracotta, dan coklat lembut.
  • Tipografi yang terinspirasi material alami seperti kayu atau batu.

4. Tipografi 

Berbeda dari tren minimalis, tipografi di 2025 bakal bold dan playful. Tipografi maksimalis menghadirkan font yang oversized, detail yang rumit, dan bentuk huruf yang eksperimental.

Yang Tren:

  • Typeface custom yang digambar tangan.
  • Efek teks berlapis dengan gradien, bayangan, dan tekstur.
  • Kata-kata jadi fokus utama desain, menyampaikan pesan sekaligus gaya.

5. Desain 3D, Yang Realistis

Desain 3D makin mudah diakses dan integrasinya ke desain grafis makin canggih. Dengan teknologi VR dan AR yang terus berkembang, desainer menciptakan visual yang lebih engaging.

Tren yang Harus Diperhatikan:

  • Model 3D hiper-realistis untuk presentasi produk.
  • Desain yang siap AR untuk aplikasi mobile.
  • Tipografi 3D dengan efek animasi.

6. Minimalisme

Minimalisme tetap eksis, tapi dengan evolusi. Di tahun 2025, desain minimalis akan dihiasi dengan warna mencolok, tata letak asimetris, dan elemen interaktif.

Fitur Utama:

  • Garis bersih dengan warna aksen yang vibrant.
  • Ruang kosong yang dimanfaatkan secara kreatif.
  • Animasi mikro interaktif di desain web dan aplikasi.

7. Desain Parametrik dan Algoritmik

Desain parametrik, di mana pola dan struktur dibuat menggunakan algoritma, mulai populer. Desain ini sering terlihat rumit dan fluid, mirip bentuk-bentuk alami.

Penggunaan:

  • Grafik arsitektur dan branding.
  • Motion graphic dengan bentuk-bentuk yang berubah-ubah.
  • Seni abstrak untuk media digital dan cetak.

8. Penggabungan Budaya

Globalisasi dan kesadaran budaya yang meningkat menginspirasi desainer untuk menggabungkan elemen budaya yang beragam ke dalam karya mereka. Tren ini merayakan inklusivitas dan storytelling melalui desain.

Sumber Inspirasi:

  • Pola tradisional dan motif dari berbagai budaya.
  • Tipografi yang terinspirasi skrip non-Latin.
  • Palet warna yang merefleksikan identitas budaya.

9. Evolusi Motion Design

Desain bergerak jadi bagian penting dari desain grafis, terutama karena media sosial dan konten video makin populer. Di 2025, animasi bakal lebih halus dan fluid, hampir terasa hidup.

Perkembangan Utama:

  • GIF loop dan cinemagraph untuk branding.
  • Animasi kompleks di UI/UX desain.
  • Motion graphic interaktif untuk storytelling yang lebih mendalam.

10. Pengalaman Augmented Reality (AR)

AR bukan cuma untuk gaming lagi—sekarang jadi alat untuk menarik perhatian audiens lewat desain grafis. Desainer mulai bikin filter AR, galeri virtual, dan kampanye interaktif.

Contoh:

  • Poster atau kartu nama dengan fitur AR.
  • Pengalaman mencoba produk secara virtual untuk e-commerce.
  • Desain kemasan interaktif.

Dari tren di atas, mana yang paling bikin kamu tertarik? Yuk, mulai eksplorasi sekarang juga bareng sama JayJay karena kami bakal bantu kamu tetap up-to-date dan bikin karya yang impactful bersama para mentor profesional.

SHARE ON: