Dalam product design, Wireframe adalah tahapan awal yang digunakan untuk merencanakan tampilan dan struktur layout produk digital, seperti halaman web atau aplikasi. Wireframe berperan sebagai representasi visual yang sederhana, tanpa memperhatikan elemen design seperti warna, gambar, atau pun grafis yang kompleks. Tapi, kira-kira seperti apa Wireframe itu? Apa bedanya dengan Mockup dan Prototype? Mari simak lebih lanjut untuk memahami istilah Wireframe dalam dalam product design beserta pengertian, tool, fungsi, dan contohnya.
Apa itu Wireframe?
Sederhananya, Wireframe adalah layout dasar dari tampilan suatu produk digital atau web, sebelum masuk pada design yang lebih nyata. Biasanya, Wireframe dibuat dalam bentuk gambar atau diagram sederhana tanpa warna yang menggambarkan tata letak elemen-elemen utama, seperti teks, gambar, tombol, dan bidang input. Wireframe berfungsi untuk membantu tim design dan pengembangan dalam memahami struktur umum, alur interaksi, dan hierarki informasi yang akan ada dalam produk digital tersebut. Dengan Wireframe, proses pembuatan user interface bisa lebih fokus dan terarah, sehingga mempermudah proses design untuk menentukan tata letak dan tinggal mengkolaborasikan tampilan visualnya dan konten atau informasi yang ingin disampaikan.
Adapun Wireframe terdiri dari beberapa jenis elemen utama yakni di antaranya, design informasi, navigasi, dan design interface yang masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:
1. Navigasi
Tampilan sebuah halaman web harus mudah dipahami oleh pengunjung. Dan untuk hal ini diperlukan sebuah navigasi, agar pengguna bisa lebih mudah untuk menemukan menu, dan bagaimana untuk menuju menu tersebut. Adapun elemen-elemen navigasi di antaranya seperti menu, tombol, atau tautan, yang membantu pengguna berpindah dari satu halaman ke halaman lain atau bagian yang berbeda dalam halaman web atau aplikasi.
2. Desain Interface
Desain interface adalah proses penempatan berbagai elemen seperti tombol, ikon, gambar, dan menentukan warna, ukuran font, dan elemen design lainnya. Dan elemen yang terdapat pada interface tersebut memudahkan pengguna untuk berinteraksi.
3. Design Informasi
Desain informasi bertujuan untuk merancang bagaimana kamu dapat menjelaskan suatu informasi yang ingin kamu sampaikan kepada pengguna atau penggunjung. Elemen ini merupakan unsur Wireframe yang paling penting, agar pengguna lebih mudah menangkap dan memahami informasi apa yang sedang kamu sampaikan.
Tools Populer untuk Membuat Wireframe
Terdapat beberapa tool yang sering digunakan dalam pembuatan Wireframe: Figma, Balsamiq, Sketch, Figma, dan Adobe XD. Setiap tool memiliki tingkat detail dan kompleksitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan project. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing tools Wireframe tersebut:
Balsamiq
Balsamiq adalah tool Wireframe yang populer dan mudah digunakan. Dengan interface simpel, Balsamiq menyediakan banyak elemen design dasar yang dapat digunakan untuk membuat Wireframe secara cepat. Penggunaan tool ini terbilang tidak rumit sehingga memungkinkan designer untuk fokus pada struktur dan tata letak. Balsamiq juga menyediakan fitur kolaborasi yang memungkinkan tim design untuk bekerja bersama dalam project.
Sketch
Sketch adalah tool design grafis yang juga dapat digunakan untuk membuat Wireframe. Tool ini menawarkan berbagai fitur design yang kuat, termasuk kemampuan untuk membuat vektor grafis, mengatur gaya design, dan menerapkan interaksi interface pengguna. Sketch juga mendukung plugin yang memperluas fungsionalitasnya. Dengan tool ini, designer dapat membuat Wireframe yang lebih detail.
Figma
Figma adalah tool design berbasis cloud yang memungkinkan kolaborasi tim secara real-time. Dengan interface yang intuitif, Figma menyediakan beragam elemen design yang siap digunakan, serta fitur interaksi dan animasi yang memungkinkan designer untuk membuat Wireframe bahkan prototipe interaktif yang lebih mendekati pengalaman pengguna sebenarnya. Figma juga memungkinkan tim design untuk bekerja bersama dan memberikan feedback secara langsung dalam project.
Adobe XD
Meski lebih umum digunakan untuk prototyping, tool ini juga bisa menjadi alternatif dalam pembuatan Wireframe. Adobe XD ini memungkinkan designer untuk membuat struktur layout, mengatur elemen design, dan membuat interaksi interface pengguna yang kompleks. Dengan Adobe XD, designer dapat membuat Wireframe yang mendekati tampilan dan fungsionalitas akhir produk.
Perbedaan Wireframe, Mock-up & Prototype
Wireframe
Wireframe adalah representasi visual yang sederhana dan dasar dari sebuah design website atau aplikasi. Wireframe digunakan untuk memetakan struktur, tata letak, dan fungsionalitas suatu produk digital. Biasanya, Wireframe dibuat dalam bentuk sketsa atau blueprint yang menggunakan garis-garis, bentuk geometris, dan teks, tanpa memperhatikan detail visual seperti warna, font, atau grafis. Wireframe lebih fokus pada penempatan elemen, tata letak halaman, dan pengalaman pengguna. Tujuannya adalah untuk menyajikan kerangka dasar yang memudahkan tim design dan pengembangan untuk memahami struktur produk digital tersebut.
Mockup
Mockup adalah representasi visual yang lebih lengkap dan mendekati tampilan akhir produk digital. Mockup menggabungkan elemen-elemen visual seperti warna, tipografi, grafis, dan ilustrasi untuk menciptakan tampilan yang lebih nyata dan representatif. Mockup biasanya dibuat dengan menggunakan perangkat lunak design seperti Adobe Photoshop, Adobe XD, Figma, atau Sketch. Mockup membantu dalam memvisualisasikan dengan lebih jelas bagaimana design sebenarnya akan terlihat dan dirasakan oleh pengguna. Mockup dapat mencakup beberapa halaman atau tampilan berbeda dalam design, dan dapat digunakan untuk mendapatkan umpan balik dan persetujuan sebelum masuk ke tahap pengembangan.
Prototype
Prototype adalah representasi interaktif dari produk digital yang dirancang. Prototype berfungsi untuk menguji dan mengevaluasi interaksi, fungsionalitas, dan pengalaman pengguna yang direncanakan dalam design. Prototipe dapat mencakup elemen interaktif seperti klik, animasi, transisi, dan input pengguna. Biasanya, prototype dibuat menggunakan perangkat lunak design interaktif seperti Adobe XD, Figma, InVision, atau Axure. Prototype memungkinkan pengguna atau tim pengembang untuk mengalami dan berinteraksi langsung dengan design, serta mengidentifikasi kelemahan atau perbaikan yang diperlukan sebelum menghabiskan waktu dan sumber daya untuk membangun produk digital yang sebenarnya.
Dapat disimpulkan, Wireframe adalah kerangka dasar yang menunjukkan struktur dan tata letak, mockup adalah representasi visual yang mendekati tampilan akhir, sedangkan prototype adalah representasi interaktif yang memungkinkan pengujian fungsionalitas dan pengalaman pengguna sebelum pengembangan sebenarnya. Ketiganya memiliki peran yang penting dalam mengembangkan produk digital yang berhasil.
Langkah-langkah dalam menyusun Wireframe?
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menyusun Wireframe:
- Memahami Brief
Mengumpulkan persyaratan sesuai kebutuhan informasi yang ingin disampaikan pada pengguna. Identifikasi kebutuhan pengguna, tujuan project, dan batasan design yang perlu diperhatikan. Pemahaman yang jelas tentang persyaratan ini akan membantu dalam mengarahkan proses design.
- Riset dan Inspirasi
Lakukan riset pasar dan telusuri design yang sudah ada. Perhatikan tren terkini dalam design, pengalaman pengguna yang sukses, dan elemen-elemen yang dapat diterapkan dalam project Kamu. Riset ini akan memberikan inspirasi dan wawasan untuk menciptakan Wireframe yang efektif.
- Tentukan Struktur dan Hirarki
Mulailah dengan merencanakan struktur dasar dari produk atau situs web. Identifikasi elemen-elemen utama yang harus ada dan hubungan antara mereka. Tetapkan hirarki informasi yang jelas, seperti tata letak halaman, menu navigasi, dan elemen-elemen penting lainnya.
- Sketsa Kasar (Low-Fidelity)
Mulailah dengan membuat sketsa kasar Wireframe. Gunakan bentuk dan garis sederhana untuk menggambarkan posisi dan tata letak elemen-elemen utama. Fokuslah pada fungsi dan struktur daripada detail visual. Sketsa kasar ini akan membantu dalam menguji konsep awal dan melakukan perubahan dengan cepat.
- Perincian Lebih Lanjut (High-Fidelity)
Setelah sketsa kasar disetujui, perincikan Wireframe dengan lebih detail. Tambahkan elemen visual seperti warna, font, dan ikon untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang tampilan akhir. Pastikan elemen-elemen penting dan interaksi antarmuka tergambar dengan jelas.
- Iterasi dan Perbaikan
Melakukan iterasi pada Wireframe adalah langkah penting. Ajak tim design dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan masukan dan melakukan pengujian pengguna. Berdasarkan umpan balik yang diterima, lakukan perbaikan dan penyempurnaan pada Wireframe agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna dan tujuan project.
- Dokumentasikan dan Presentasikan
Terakhir, dokumentasikan Wireframe kamu dengan jelas dan bagikan kepada anggota tim yang terlibat dalam pengembangan produk atau situs web. Pastikan semua elemen, tata letak, dan interaksi dijelaskan dengan baik agar tidak ada kebingungan dalam implementasi tahap selanjutnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat menyusun Wireframe yang efektif dan memberikan panduan yang jelas dalam pengembangan produk digital atau halaman web.
Contoh Wireframe
Pada umumnya, terdapat dua Wireframe yang biasa dibuat dalam product design: Wireframe untuk website dan aplikasi seluler. Untuk lebih jelasnya, mari simak bahasan tentang contoh-contoh Wireframe berikut.
Wireframe untuk website
Wireframe ini biasanya menekankan pada layout struktur halaman, hirarki penempatan konten, navigasi, serta elemen desain utama lainnya. Dan jika berbicara mengenai tingkat kompleksitas, skala Wireframe website ini tentu dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan situs web yang dirancang, mulai dari Wireframe sederhana untuk halaman tunggal hingga Wireframe yang lebih kompleks untuk situs web dengan banyak halaman dan interaksi.
Wireframe untuk aplikasi seluler
Sementara itu, Wireframe untuk aplikasi seluler fokus pada struktur layout interface pengguna pada perangkat seluler, seperti smartphone atau tablet. Wireframe untuk aplikasi seluler ini harus memperhitungkan batasan layar yang lebih kecil dan mengoptimalkan pengalaman pengguna pada perangkat seluler. Sehingga tentu saja, tingkat kompleksitas Wireframe aplikasi seluler juga sangat bervariasi sesuai pada jumlah layar, interaksi, dan fitur yang ingin diimplementasikan dalam aplikasi tersebut.
FAQ
Apa saja manfaat dari Wireframe?
Wireframe memiliki beberapa manfaat yang penting dalam proses design dan pengembangan produk atau situs web. Beberapa manfaat tersebut antara lain: Visualisasi Konsep, Pengujian Ide, Fokus pada Fungsionalitas, Kolaborasi yang Lebih Baik.
Apa saja jenis Wireframe?
Ada beberapa jenis Wireframe yang umum digunakan dalam design produk dan situs web. Beberapa jenis Wireframe yang sering digunakan antara lain: Low-Fidelity Wireframe, High-Fidelity Wireframe, Interactive Wireframe, Responsive Wireframe