Apa kamu bermimpi untuk bisa menggambar illustrasi secara digital? Membuat sampul buku, logo, hingga stiker di media sosial, itulah tugas seorang Digital Illustrator. Ingin tahu seperti apa lagi keseharian dari profesi ini? Kami telah melakukan wawancara bersama Cahyo Destianto, seorang digital ilustrator profesional yang kini bekerja dengan brand internasional, Puma di Jerman.
Yuk, langsung saja simak wawancara lengkap berikut.
— Kamu kan seorang ilustrator berpengalaman yang bekerja dengan brand besar internasional, gimana awalnya kamu memulai karir kamu? Dan mengapa kamu memutuskan untuk menjadi ilustrator?
Awalnya saya sudah suka menggambar sejak kecil, suka dengan gambar atau layout yang bagus yang ada di majalah, buku, poster, dll. Lalu waktu SMA saya mulai serius mendesain dengan gabung ke ekskul majalah sekolah. Waktu kuliah saya disarankan oleh kakak untuk mengambil DKV pada tahun 2016, dan dari situ karir saya sebagai illustrator dan desainer grafis dimulai dengan dari klien-klien dan bayaran yang kecil berproses hingga sekarang.
— Apa fokus utama keahlian kamu dalam ilustrasi?
Penggabungan dari flat illustration dan surealist Illustration.
— Antara desain grafis dan ilustrasi, mana yang lebih kamu sukai untuk dikerjakan? Dan mengapa?
Ilustrasi. Karena saya bisa melakukan apa yang saya suka dan terkadang menggunakan style yang saya suka. Namun untuk bekerja saya lebih suka desain grafis, ilustrasi untuk bersenang senang.
— Bagaimana kamu bisa bekerja dengan brand luar negeri? Apakah kuncinya ada di personal branding atau network?
Dengan terus mengembangkan skill yang dipunya, memperbanyak pengalaman, serta terus membagikan pekerjaan kita atau yang kita buat di semua platform digital yang bisa dilihat banyak orang. Soft skill juga penting dalam prosesnya seperti managemen diri, bahasa, dan attitude dalam menghadapi klien.
Baca Juga: 5 CARA MENENTUKAN TUJUAN KARIR
— Pernahkah kamu merasa putus asa atau merasa gagal saat mengerjakan sebuah proyek? Bagaimana kamu menghadapinya?
Sering. Cara menghadapinya dengan melihat Kembali pencapaian apa yang sudah dimiliki, sudah sejauh apa kita berkembang dari awal kita memulai, dan melihat orang lain yang diatas kita untuk dijadikan motivasi.
— Proyek apa yang paling kamu banggakan dan mengapa?
Pekerjaan saya untuk Manchester City. Karena saya suka dengan klub sepak bola tersebut dari saya kecil dan rasanya seperti mimpi ketika mereka menggunakan karya saya untuk konten sosial media mereka. Yang kedua adalah pekerjaan saya untuk Couvee. Karena mereka menggunakan karya saya sebagai hiasan di coffee shop mereka, banyak sekali orang yang melihat serta lebih mengenal saya karena itu.
— Apa tantangan terbesar kamu bekerja sebagai ilustrator?
Banyaknya persaingan serta harus terus berkembang dan belajar hal baru agar tidak tertinggal.
— Apa hard dan soft skill yang paling penting bagi seseorang untuk berkembang dalam karir ini?
Hard skill yang penting tentu saja menguasai software serta punya taste yang baik dalam membuat ilustrasi, soft skill yang penting yaitu managemen diri dan attitude yang baik untuk klien maupun untuk diri sendiri.
— Apakah menurut kamu seseorang yang tidak memiliki gelar/keterampilan dalam desain dapat menjadi ilustrator?
Tentu saja, karena menjadi illustrator tidak perlu mempunyai gelar dan banyak sekali contoh illustrator sukses yang tidak memiliki gelar. Namun, gelar juga penting untuk kita belajar serta mendapatkan kepercayaan klien yang lebih besar.
— Saran utama kamu untuk ilustrator-pemula?
Jangan takut untuk mencoba segala hal dan temukan jati dirimu lewat proses berkarya. Belajarlah dengan senang dan berikan yang terbaik dalam setiap kesempatan, saya yakin rezeki akan mengikuti.
— Apa ada saran untuk ilustrator pemula dalam memilih proyek dan menemukan gaya mereka dalam mendesain?
Lakukanlah yang nyaman bagi kalian sendiri namun jangan takut untuk mencoba hal baru, dengan banyak mencoba hal baru, kita akan tau mana yang nyaman untuk kita mana yang tidak. Jika sudah nyaman, maka lakukanlah dengan maksimal.
— Sebagai ilustrator, mana yang kamu rekomendasikan: bekerja dengan agensi, perusahaan in-house, atau freelance?
Semua punya plus minus, tetapi saya percaya dari apa yang saya sudah alami bahwa jika kamu ingin pengalaman kreatif yang banyak dan masih mau untuk “Lelah” maka pilihlah agency/studio desain. Jika ingin santai namun pengalaman kreatif akan berjalan lambat maka pilihlah in-house design untuk sebuah perusahaan. Jika ingin berjuang sendiri membangun nama serta mau untuk struggle maka pilihlah menjadi freelancer.
Nah, sekarang kamu jadi punya gambaran kan tentang gimana keseharian seorang Digital Illustrator? Dari wawancara tersebut, kita jadi tahu bahwa agar bisa dilirik client besar internasional, seorang digital illustrator harus terus mengembangkan skill yang dipunya, memperbanyak pengalaman, serta terus melakukan personal branding di berbagai media yang ada untuk meningkatkan visibility dan peluang. Selain itu, tidak lupa soft skill juga perlu dilatih, seperti managemen diri, bahasa, dan attitude dalam menghadapi klien.
- Menurut Cahyo, jika kamu baru ingin memulai karir menjadi digital illustrator, jangan takut untuk mencoba segala hal dan temukan jati dirimu lewat proses berkarya. Belajarlah dengan senang dan berikan yang terbaik dalam setiap kesempatan, dan rezekipun akan mengikuti.
Jika kamu sedang ingin mempelajari skill Digital Illustration, cek kursus Digital Illustration kami dan buat langkah pertamamu dalam memulai karir di dunia IT!