fbpx

KURMA

Kemenangan Bersama

40%OFF

timer
00
00
00
00
BLOG

Digital Marketer: Skill yang Wajib Kita Siapkan

Sadarkah kamu, makin hari makin banyak bisnis online yang bertebaran di mana-mana. Mulai dari bisnis kuliner hingga bisnis dalam bidang teknologi. Salah satu hal yang mendukung kesuksesan bisnis online adalah adanya strategi promosi digital yang efektif.

 

 

Nah, ada profesi yang mampu menjalankan strategi promosi tersebut, namanya digital marketer. Berdasarkan data dari Linkedin secara global, digital marketer termasuk 10 pekerjaan dengan lowongan terbanyak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai profesi digital marketer dengan lengkap. Mari, kita simak dan membacanya dengan tuntas, ya!

Apa Itu Pekerjaan Digital Marketer?

Digital marketer adalah seseorang yang bertanggung jawab melakukan digital marketing (pemasaran digital) dengan menggunakan digital channels. Saluran digital atau digital channels tersebut, seperti

  • website atau blog,
  • media sosial,
  • search engine,
  • email,
  • online display ads,
  • Pay-Per-Click,
  • mobile apps,
  • dll.

Sedangkan, digital marketing adalah suatu aktivitas untuk mempromosikan sebuah barang atau jasa menggunakan media digital.

Profesi ini memerlukan kemampuan strategis dan teknis dalam menjalankan aktivitasnya. Kemampuan strategis ini berkaitan dengan kemampuan menganalisis peluang, pasar, target pembeli, dll.

Jadi kemampuan memahami perilaku dan menjalin hubungan baik dengan target pembeli sangatlah penting. Hal ini bertujuan agar kampanye pemasaran digital yang kita bikin tepat sasaran.

Sedangkan, hal teknis berkaitan dengan kemampuan menggunakan atau mengoperasikan berbagai tools yang mendukung digital marketing. Tools ini bermanfaat dan mendukung kemampuan strategis agar hasilnya optimal.

 

Mengapa Profesi Digital Marketer Begitu Penting?

Posisi seorang digital marketer dalam perusahaan yang sudah go online sangatlah krusial. Tugasnya, antara lain

  • menunjukkan arah yang jelas dalam aktivitas kampanye pemasaran dan penjualan,
  • mengalahkan kompetitor yang juga sudah go online,
  • membantu perusahaan atau bisnis untuk mengenali karakteristik calon pembeli,
  • membantu perusahaan atau bisnis untuk mengenali kelemahan dan kelebihan kompetitor,
  • menguatkan posisi bisnis di dunia online,
  • merencanakan pengeluaran kampanye pemasaran dan penjualan,
  • mengikuti perkembangan zaman demi perbaikan layanan bisnis,
  • dan membangun kepercayaan pelanggan.

 

Berapa Rata-Rata Gaji Digital Marketer?

Kami melansir dari Glints tentang Laporan Tren & Gaji Pekerja Digital Indonesia 2021, berikut adalah perkiraan gaji digital marketer:

 

  • Digital Marketing Manager: Rp12.000.000––Rp18.000.000
  • Digital Marketing Specialist: Rp6.000.000––Rp10.000.000
  • Digital Marketing Staff: Rp5.000.000––Rp8.000.000

 

Gimana, sangat menggiurkan bukan profesi digital marketer ini?

 

Skill Dasar yang Wajib Kamu Pelajari untuk Menjadi Digital Marketer Andal


Mahir Menggunakan
Tools untuk Digital Marketing

Perlu kamu ingat! Digital marketing erat kaitannya dengan dunia teknologi. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan menguasainya dengan bijak. Seperti halnya menggunakan tools yang mendukung pekerjaan digital marketer.

Bagi generasi milenial, cenderung lebih mudah mengoperasikan tools ini. Sebaliknya, bagi generasi yang lebih tua, memerlukan waktu untuk menggunakan tools ini dengan terampil.


Apa Saja
Tools Bermanfaat dalam Digital Marketing?

 

  • Facebook Ads: tools untuk mengatur iklan di media sosial.
  • Google Ads: tools untuk menggunakan iklan dalam berbagai bentuk (teks, gambar, atau video).
  • Trello: tools untuk mencatat dan mengelola to-do-lists pekerjaan dengan mudah.
  • Mailchimp: tools untuk membuat berbagai email campaigns.
  • SEMRush: tools untuk menyusun strategi marketing berdasarkan data performa dari website sendiri atau kompetitor.
  • Buzzsumo: tools untuk mencari konten populer dan sedang hangat dibicarakan.
  • Google Analytics: sebuah layanan gratis dari Google yang menampilkan statistik pengunjung sebuah website.

Lewat data dari Google Analytics, kamu bisa tahu

    • jumlah pengunjung website dalam kurun waktu tertentu,
    • jumlah pengunjung secara realtime,
    • perangkat yang digunakan oleh pengunjung untuk mengunjungi website-mu,
    • sumber trafik pengunjung,
    • konten yang populer di website-mu,
    • ketertarikan pengunjung pada website-mu,
    • asal kota, negara, maupun waktu berkunjung ke website-mu,
    • mana saja pengunjung baru maupun pengunjung lama yang berkunjung kembali ke website-mu,
    • dan lain-lain.

Baca Juga: Digital Marketing Tools

 

Menganalisis Target Audiens dengan Baik

Target audiens adalah demografi kelompok orang yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan suatu bisnis. Dalam pengertian lain, target audiens adalah sekelompok orang yang kita identifikasi sebagai kemungkinan pelanggan bisnis.

Target audiens memiliki ciri demografis yang serupa dan memiliki ciri psikografis yang bermacam, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pendidikan dan status sosial ekonomi.


Cara Menentukan Target Audiens

 

  1. Menganalisis dan mewawancara audiens, baik itu secara tatap muka atau melalui formulir online.
  2. Meriset kondisi pasar dengan melihat tren.
  3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan kompetitor.
  4. Membuat persona berkaitan dengan demografis dan psikografis.
  5. Memanfaatkan Google Analytics.

Membuat Customer Journey

Customer journey adalah gambaran perjalanan konsumen saat berinteraksi dengan suatu brand. Perjalanan tersebut mulai dari melihat dan tahu brand-mu hingga mereka melakukan transaksi jual beli.

Untuk mampu menggambarkan perjalanan konsumen, kita perlu memahami pola pikir pelanggan. Pola pikir tersebut, bisa kita identifikasi dengan menjawab pertanyaan di bawah ini, seperti

  • apa saja yang menarik perhatian mereka?
  • apa saja masalah yang mereka hadapi?
  • bagaimana mereka berkomunikasi?
  • mengapa produkmu harus mereka pilih?
  • siapa saja tokoh yang mereka idolakan?
  • kapan mereka aktif di media sosial?
  • di mana mereka aktif bermedia sosial?


Untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan ini, kamu bisa

👉 mewawancarai mereka secara langsung dan tidak langsung,

👉 mengamati perilaku mereka di media online, atau

👉 berasumsi—dengan masuk akal—terkait perilaku mereka.

Tujuannya, customer journey yang kamu bikin sesuai dengan kebutuhan.

Contoh Customer Journey


Customer journey memiliki versi yang beragam. Bentuknya, kurang lebih seperti peta perjalanan. Oleh, karena itu bisa kita sebut dengan customer journey map.

Customer journey map merupakan bentuk visual dari customer journey yang membantumu dalam mengingat dan melihat perjalanan konsumen.

Dengan beragamnya bentuk customer journey, menandakan bahwa sistem ini bisa kamu modifikasi sesuai kebutuhan. Mengapa? Karena tiap-tiap pelanggan dan produk memiliki karakteristik masing-masing.

Nah, customer journey map bisa kamu buat berdasarkan data-data, riset, atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Bahkan, guna memudahkanmu, ada ratusan templat customer journey berbeda yang ada di internet, misalnya

Customer Experience Plan

Membuat dan Mengembangkan Sales atau Marketing Funnel


Marketing atau sales funnel adalah suatu sistem atau gambaran yang menunjukkan “jalan” calon pembeli sebelum melakukan transaksi jual beli. Marketing atau sales funnel bisa kita sebut juga dengan—versi lain—dari customer journey.

 

Manfaat Membuat Marketing atau Sales Funnel

 

1. Melejitkan Penjualan

Ya, kamu bisa meningkatkan penjualan dengan marketing funnel. Ketika tahu pada tahap funnel apa ada indikasi penurunan, anda akan paham tujuan pengarahan upaya dan bagaimana memperbaiki situasi.

Sebagai contoh, jika masalahnya adalah jumlah prospek, Anda membutuhkan lebih banyak iklan. Jika dalam pembelian, kemungkinan besar masalahnya adalah Anda tidak tepat menyasar audiens.

 

2. Membangun Kedekatan dengan Pelanggan

Salah satu cara membangun kedekatan adalah dengan mengerti kebutuhan mereka. Mulai dari media yang sering mereka gunakan untuk berkomunikasi, hingga cara mereka berkomunikasi.

Ketika hubungan yang dekat dengan pelanggan terjalin, mereka bisa menjadi loyalismu. Mereka dengan sukarela membela brand-mu ketika dalam posisi sulit.

 

3. Mengidentifikasi Kelemahan Bisnis

Setelah menjalankan bisnis, kita bakal menemui kelemahan atau menemukan kendala. Baik itu kendala dalam sisi produk maupun dari sisi audiens. Nah, kelemahan dan kendala itu bisa kita perbaiki melalui marketing atau sales funnel.

Apalagi, jika selama ini kamu belum menggunakan marketing atau sales funnel, akan sulit mengidentifikasi kelemahan dan kendala. Hasilnya, kamu bisa menghindari setiap halangan atau rintangan pada kemudian hari.

 

Cara Menjalankan Marketing atau Sales Funnel

Cara Menjalankan Marketing atau Sales Funnel JayJay

 

1. Awareness (Kesadaran)

Pada tahap ini kita harus menjangkau sebanyak mungkin audiens atau calon pembeli. Semakin banyak audiens yang kita jangkau, semakin besar peluang kita mendatangkan penjualan.

Selain itu, kita harus membuat mereka sadar akan keberadaan produkmu sebagai solusi dari masalahnya.

Saat melakukan promosi, pastikan kejelasan dari setiap tujuan yang ingin kita capai. Hal ini bisa kita mulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Apa tujuanmu membuat promosi?
  2. Seperti apa persona pembeli dari produkmu?
  3. Apa yang kamu tawarkan?
  4. Apa keunikan dari produkmu?
  5. Mengapa mereka harus memilih produkmu dibandingkan produk lain?
  6. Apa fitur dan manfaat dari produkmu?
  7. Channel promosi apa yang mau kamu gunakan?

Kita bisa menambahkan atau mengurangi pertanyaan di atas sesuai dengan kebutuhan.

 

2. Consideration (Pertimbangan)

Setelah calon pembeli tahu atau sadar akan produkmu. Mereka memasuki tahapan consideration atau pertimbangan. Artinya, mereka akan berusaha kepo terhadap produk dan bisnismu, apakah bisnismu jadi pilihan yang tepat atau sebaliknya. Bahkan, mereka akan membandingkan-bandingkan produkmu dengan brand lain.

 

3. Purchase (Pembelian)

Setelahnya calon pembeli merasa produkmulah yang tepat untuk mengatasi masalahnya. Pastikan, segala kelengkapan, proses, atau alur pembelian memudahkan mereka. Hindari menggunakan proses pembelian yang terlalu banyak syarat dan ketentuan.

 

4. Retention (Pembelian Kembali)

Setelah mereka membeli dan merasakan kepuasan. Tanpa keraguan, mereka akan membeli produkmu atau produk lain yang kamu tawarkan. Pastikan, kamu menjaga hubungan yang baik dengan pembeli. Untuk menjaga hubungan tersebut, kamu bisa memberikan

  • edukasi dan informasi bermanfaat,
  • ucapan ulang tahun,
  • produk gratis,
  • bingkisan,
  • voucher belanja,
  • diskon.

5.
Advocacy (Pembelaan)

Setelah calon pembeli puas dengan produkmu. Mereka akan dengan sukarela memberikan testimoni atau rekomendasi kepada lingkungan terdekatnya. Bahkan, mereka akan membela, memberi dukungan, saran, dan kritikan membangun demi keberlangsungan bisnismu.

Kamu bisa menggunakan testimoni mereka untuk promosi di berbagai media. Namun, pastikan kamu izin dulu, ya, ke mereka.

 

Conversion Rate Optimization

Conversion rate optimization adalah sebuah usaha untuk meningkatkan pengalaman pengunjung di website agar lebih menyenangkan. Tujuannya, ketika mereka sudah nyaman, mereka mau membeli produk atau melakukan aktivitas lain sesuai yang kita inginkan.

Dalam pengertian lain, conversion rate optimization adalah prosentase banyaknya produk terjual dibanding jumlah pengunjung. Misalnya, dari 1000 pengunjung yang datang, hanya 20 produk terjual, maka conversion rate-nya adalah 2 persen.

 

Apa Saja Manfaat Conversion Rate Optimization?

  • Meningkatkan keuntungan.
  • Memudahkan kita memahami karakteristik pelanggan, mulai dari demografis hingga psikografis.
  • Mengurangi cost per acquisition (CPA) serendah mungkin.
  • Memberikan dampak positif untuk SEO sehingga meningkatkan visibilitas di hasil pencarian.
  • Menghasilkan pelanggan loyal.

Dengan memahami conversion rate optimization, kita bisa tahu keefektivitasan sebuah kampanye pemasaran atau penjualan. Terutama, jika kita bandingkan dengan kompetitor.

 

Project Management

Kami melansir dari Investopedia, project management adalah metode perencanaan dan pengelolaan sumber daya yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan sebuah proyek.

Di dalamnya terdapat berbagai proses yang kita mulai dari inisiasi, pembentukan strategi, pelaksanaan, pengawasan, hingga penutupan.

Menurut Project Management Institute, ada 10 aspek yang harus kita perhatikan dalam project management, seperti

  • integrasi,
  • ruang lingkup proyek,
  • waktu,
  • biaya,
  • kualitas,
  • procurement,
  • sumber daya manusia,
  • komunikasi,
  • manajemen risiko, dan
  • manajemen stakeholder.

Skill ini wajib kita kuasai agar setiap pekerjaan atau proyek terorganisasi dengan baik. Mengingat, dalam pekerjaan ini kita akan berkoordinasi dengan berbagai profesi yang berbeda dalam satu tim.

Misalnya, kita sedang mengerjakan kampanye pemasaran produk dalam bentuk video. Kita memerlukan scriptwriter, videografer, dan lain-lain. Selain itu, kita juga memerlukan tools untuk memudahkan koordinasi tugas, seperti Trello atau Todoist.

Jadi, dengan menguasai skill ini, mampu memudahkan pekerjaan kita karena lebih terorganisasi dengan baik. Baik itu saat bertemu langsung dengan anggota tim, maupun saat harus bekerja secara online.

 

Skill Tingkat Lanjut yang Kamu Butuhkan untuk Menjadi Digital Marketer Andal

Skill tingkat lanjut ini akan menambah nilai yang ada di diri kita sebagai digital marketer. Nilai yang bertambah ini akan meningkatkan peluang kita mendapatkan tanggung jawab dan fee yang sepadan.

Tentu, skill ini bisa kamu pilih dan pelajari sesuai dengan kemampuanmu, ya! Nah, skill tingkat lanjut apa saja yang kamu butuhkan untuk menjadi digital marketer andal? Berikut ini daftarnya.

 

1. Content Marketing

Kami melansir dari Forbes, content marketing merupakan sebuah strategi marketing dalam membuat dan menyebarkan konten berharga dan relevan kepada audiens. Lalu, secara konsisten bermanfaat untuk menarik perhatian audiens.

Content marketing lebih dari sekadar membuat konten untuk para audiens. Namun, juga bertujuan untuk membangun kedekatan emosional dan relasi kuat dengan audiens. Baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Mengapa Content Marketing Begitu Penting?

  • Bermanfaat sebagai investasi jangka panjang yang mendukung keberlangsungan suatu bisnis.
  • Bermanfaat untuk memperbaiki SEO website perusahaan agar lebih human friendly.
  • Bermanfaat untuk mengonversi audiens menjadi pelanggan loyal.
  • Mampu meningkatkan brand awareness dengan memanfaatkan berbagai saluran promosi.
  • Mampu melejitkan trafik website atau blog perusahaan.
  • Membantu mendapatkan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Dengan menguasai skill ini, kita bisa memetakan jenis konten apa saja yang cocok untuk kampanye produk.

 

2. SEO dan SEM

SEO atau Search Engine Optimization adalah upaya optimasi yang bertujuan untuk mendapatkan trafik dari hasil pencarian organik di mesin pencari. Trafik yang banyak dari SEO ini bisa kamu dapatkan jika mengikuti aturan-aturan dari tiap-tiap search engine.

Secara umum, SEO ada jenis, yaitu SEO On-page dan SEO Off-page. SEO On-page berfokus pada isi konten. Sedangkan SEO Off-page berfokus pada optimasi yang kita lakukan di luar konten atau website.

SEM atau Search Engine Marketing adalah sebuah strategi marketing berbayar yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian search engine. Contoh dari SEM seperti gambar di bawah ini:

SEO dan SEM JayJay

Ada tulisan atau tanda “iklan” di hasil pencarian inilah yang menandai konten SEM. Saat kita menguasai skill ini, akan membantu visibilitas dari website kita di hasil pencarian search engine.

 

3. Social Media Marketing

Menurut Hubspot, social media marketing adalah sebuah kegiatan memasarkan konten di media sosial dengan tujuan mengenalkan produk atau menarik perhatian audiens.

Sedangkan menurut Neil Patel, social media marketing adalah proses menarik perhatian orang agar berinteraksi dengan konten yang kita buat. Hasilnya, akan meningkatkan brand awareness.

 

Apa Saja Manfaat Social Media Marketing?

 

  • Meningkatkan brand awareness sehingga banyak orang yang tahu, mengenal, dan akhirnya membeli produk kita.
  • Menghemat biaya promosi karena kita bisa membuat konten organik di media sosial.
  • Lebih efektif dan efisien jika kita bandingkan dengan promosi secara offline.
  • Memperluas pangsa pasar bisnis kita ke berbagai belahan kota, provinsi, dan mancanegara.
  • Memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan calon pembeli, baik melalui kolom komentar media sosial, direct message, atau fitur lainnya.
  • Memudahkan kita untuk membagikan konten edukasi.
  • Menarik trafik ke website yang kita miliki.

Penting untuk kita memahami skill ini agar mampu mengenali karakteristik media sosial dengan baik. Hasilnya, setiap kampanye pemasaran atau penjualan dapat terukur dengan baik.

 

4. Pay-per-Click (PPC)

PPC (Pay-per-Click) adalah salah satu model iklan online yang mewajibkan pengiklan membayar setiap kali pengguna mengklik iklan.

Artinya, setiap kali iklan kita mendapat klik yang mengarahkan pengunjung ke website atau landing page. Kita wajib membayar biaya iklan kepada penyedia jasa iklan.

 

Apa Saja Macam-Macam Iklan PPC?

  • Google ads
  • Online display ads
  • Remarketing
  • Social media ads
  • Google shopping

 

Apa Saja Manfaat Menggunakan PPC?

  • Target pembeli lebih tepat sasaran karena kita bisa mengatur karakteristik calon pembeli.
  • Kita bisa mengontrol biaya iklan dengan ketentuan tertentu, baik nominal rendah maupun tinggi.
  • Hasil cepat terlihat karena calon pembeli siap melakukan pembelian.
  • Mendukung SEO untuk hasil pencarian yang lebih baik.
  • Tidak terpengaruh algoritma dari mesin pencari.

Saat menguasai skill ini, kita bisa memetakan saluran promosi yang tepat untuk kita gunakan saat menggunakan PPC.

 

5. Email Marketing

Email marketing adalah tindakan mengirimkan pesan komersial––biasanya ke sekelompok orang––menggunakan email. Dalam arti yang paling luas, setiap email yang kita kirimkan ke pelanggan potensial dapat kita anggap sebagai email marketing.

 

Mengapa Email Marketing Begitu Penting?

 

  • Email bersifat personal sehingga meningkatkan peluang untuk pembaca membukanya.
  • Hemat biaya dan waktu jika kita bandingkan dengan mengirim email secara manual (satu per satu).
  • Pelanggan bisa lebih responsif menanggapi email kita.
  • Interaksi dengan pelanggan jadi lebih mudah dan lebih cepat.
  • Menjangkau pelanggan dengan lebih luas.
  • Tidak bergantung pada algoritma.
  • Terukur karena kita bisa melihat apakah pelanggan membuka dan membaca email kita.

 

Menguasai skill email marketing sangat penting bagi seorang digital marketer. Kita bisa menggunakan provider gratisan atau berbayar, untuk merasakan fitur tambahan mengenai email marketing.

 

Bagaimana Cara Menjadi Digital Marketer?

Yang pertama, kamu bisa belajar secara otodidak dari berbagai sumber gratisan yang ada di internet, misalnya video YouTube, webinar gratis, workshop gratis, dll. Cara yang pertama ini, tentu kamu harus rela mengumpulkan dan mengurutkan materinya. Tujuannya agar kamu bisa belajar lebih runtut dan lebih jelas.

Atau kamu bisa menggunakan cara yang kedua, yakni dengan mengikuti pelatihan atau kursus online berbayar. Cara yang kedua ini lebih baik, karena mentornya lebih berpengalaman dan materinya pasti runtut. Oleh karena itu, buat kamu yang masih pemula bisa belajar dengan lebih baik.

Lantas, kamu siap menjadi digital marketer atau digital marketing manager?

SHARE ON:
Pengajar kami
Kusmartono Aji Manager Pemasaran Digital di Catalyst Tech
Abhyani Prastika Perencana Media Digital di M&C Saatchi Performance

BLOG
Startup vs Korporat: Mana yang Lebih Cocok Denganmu?

Startup vs Korporat: Mana yang Lebih Cocok Denganmu?

Apakah kamu mencari perubahan suasana dan sedang mempertimbangkan untuk pindah ke startup ...

07.10.2022
2582
7 mnt
BLOG
Tips dan Kesalahan dalam Perubahan Karir yang Harus Kamu Hindari

Tips dan Kesalahan dalam Perubahan Karir yang Harus Kamu Hindari

Apakah kamu saat ini sedang mencari lowongan kerja melalui jobstreet? Apakah kamu ...

03.12.2021
2582
7 mnt