Apakah kamu sudah membaca artikel kami tentang UX Writer?
Jika belum, kamu bisa baca artikel tersebut di sini, ya. Oh, ya, ada juga, loh, profesi lain yang berkaitan dengan user experience. Profesi ini berada satu tim dengan UX Writer dan UX Designer. Kamu dapat menyebutnya sebagai UX Researcher.
UX Researcher adalah orang yang mempelajari target user secara sistematis. UX Researcher juga sebagai pihak yang berperan penting dalam tahap awal pengembangan produk digital.
Dalam hal ini kamu bakal menjadi seorang peneliti yang mengumpulkan data untuk proses analisis. Data tersebut yang akan kamu gunakan sebagai informasi saat melakukan proses desain produk. Produk yang kami maksud adalah produk digital.
UX Researcher melakukan penelitian sama seperti penelitian pada umumnya. Penelitian ini memiliki metode dan metodologinya tersendiri.
Kamu dapat belajar menjadi UX Researcher melalui kursus, sekolah, atau pelatihan. Setelah lulus, kamu dapat mulai dengan magang di perusahaan-perusahaan teknologi. Dengan pengalaman sebagai user experience selama minimal 1 tahun, kamu siap berkarir di bidang UX Research, loh!
Definisi UX Research
UX Researcher melakukan kegiatan dengan sebutan UX Research (user experience research). UX Research adalah kegiatan penelitian seorang UX Researcher untuk mengetahui kebutuhan dari target user. Lalu, UX Researcher mengolah hasil penelitian tersebut untuk mendesain produk sehingga produk digital yang tercipta tepat guna. Dalam proses UX Research, UX Researcher bisa mencoba menjawab pertanyaan berikut ini:
- Siapa target user produk digital ini?
- Dari mana asalnya?
- Apa yang mereka butuhkan dari produk digital ini?
- Mengapa mereka membutuhkan hal tersebut?
- Bagaimana produk digital ini dapat membantu memberikan kebutuhan tersebut?
Penerapan UX Research
Riset ini dapat kamu lakukan untuk mengumpulkan data yang mendalam. Riset ini biasanya melalui studi etnografi dengan metode wawancara. Penelitian kualitatif harus kamu lakukan secara hati-hati agar pendapat periset terpisah dengan hasil penelitian. Data yang kamu kumpulkan harus berdasarkan sudut pandang target user, bukan periset. Contoh pertanyaannya:
- Kenapa target user bisa melewatkan tombol call to action?
- Apa kesan pertama target user terhadap produk?
- Dari mana target user memulai penggunaan produk?
- Apa yang target user pikirkan tentang fitur produk tertentu?
- Kenapa target user tetap menggunakan produk?
- Apakah target user beranggapan produk ini mirip dengan produk lain?
Metodologi Penelitian Kuantitatif
Riset kuantitatif adalah riset yang lebih terstruktur dibanding riset kualitatif. Data dari riset kuantitatif lebih mudah kamu ukur karena muncul dalam bentuk numerik (angka). Data ini dapat kamu kumpulkan melalui survei atau kuesioner. Namun, kekurangan dari data-data numerik ini adalah hasilnya kurang mendalam. Contoh pertanyaannya:
- Berapa kali dalam seminggu target user menggunakan produk?
- Berapa durasi penggunaan produk oleh target user?
- Berapa lama waktu yang ditoleransi oleh target user ketika halaman dalam produk memuat (load)?
Pendekatan Riset
Attitudinal
Pendekatan attitudinal adalah riset dengan pendekatan terhadap sikap target user. Riset ini bertujuan untuk mengetahui sikap dan perasaan target user ketika menggunakan produk. Riset ini dapat kamu lakukan melalui wawancara sehingga kamu dapat mengetahui pendapat target user.
Behavioral
Pendekatan behavioral adalah riset dengan pendekatan terhadap perilaku target user. Riset ini bertujuan untuk mengetahui perilaku target user dan alasan perilaku tersebut terhadap produk. Riset ini dapat kamu lakukan dengan pengamatan (observasi). Contohnya adalah:
- Mengapa target user mengklik sebuah tombol?
- Mengapa target user berpindah halaman?
- Mengapa target user berlama-lama di sebuah halaman?
Metode Penelitian
Usability Testing
Metode ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan suatu produk. Target user mendapat tes untuk menyelesaikan sejumlah tugas berkaitan dengan sebuah produk. Kamu sebagai UX Researcher bertindak dengan melakukan observasi. Hasil observasi akan memberitahumu mengenai:
- Seberapa sukses target user mengerjakan tugas menggunakan produk tersebut?
- Seberapa cepat target user mengerjakan tugas menggunakan produk tersebut?
- Apa saja hambatan yang dialami target user ketika menggunakan produk tersebut?
- Apakah target user puas setelah menyelesaikan tugas menggunakan produk tersebut?
A/B Testing
Target user akan berhadapan dengan dua produk. UX Researcher melakukan riset ini untuk mengetahui produk mana yang target user lebih pilih. Contohnya adalah dua halaman web. Halaman web tersebut sama isinya, tetapi tampilan visual memiliki dua versi berbeda.
Wawancara
UX Researcher melakukan wawancara melalui dua cara, yakni offline (luring) atau online (daring). Wawancara dapat kamu lakukan baik dengan satu orang target user atau wawancara berkelompok (focus group discussion). Tujuan dari riset melalui wawancara ini untuk mendapatkan data secara mendalam. Selain itu, hasil dari riset dapat kamu gunakan untuk membuat produk baru atau mengembangkan produkmu yang sudah ada.
Survei dan Kuesioner
Sama seperti wawancara, riset dengan survei dan kuesioner dapat kamu lakukan berdasarkan dua tujuan. Pertama, terhadap produk yang akan kamu kembangkan. Kedua, terhadap produkmu yang masih ada daur hidupnya. Pertanyaan dalam survei dan kuesioner dapat menggunakan tipe pertanyaan terbuka maupun tertutup.
Diary Studies
Sesuai dengan namanya, riset ini adalah riset buku harian. Artinya, target user mencatat aktivitas mereka dalam periode waktu tertentu. Melalui riset ini dapat membantumu mengetahui frekuensi dan durasi pemakaian sebuah produk oleh para penggunamu.
Observasi
Pada riset ini, pengumpulan data kamu lakukan secara alami dengan lokasi sebenarnya. Misalnya, kamu melakukan pengamatan ketika target user menggunakan produk tersebut di rumah dan kantor. Hal ini bertujuan untuk mengetahui user experience dalam penggunaan produk tersebut. Observasi juga dapat kamu lakukan sambil menyampaikan pertanyaan-pertanyaan.
First Click Testing
Tes ini dapat kamu lakukan untuk mengetahui apa yang target user klik pertama kali. Target user akan mendapat tugas atau arahan dan berhadapan pada opsi produk. Lalu, kamu juga bisa mengetahui perilaku target user ketika mengklik sebuah tombol.
Sekarang, gimana, kamu siap berkarir menjadi seorang UX Researcher?
Atau, kamu udah berkarir menjadi UX Researcher dan siap untuk berkembang?